Sunday, August 5, 2007

Lelah?

19:24

Betapa sulitnya bagi kita untuk berhenti sejenak, duduk, diam kemudian mendengarkan Tuhan. Kita menjalani kehidupan yang merupakan rangkaian berbagai macam aktifitas yang harus dilakukan secara beruntun. Rangkaian itu telah menjadi sebuah pola dan siklus yang tiada henti. Seringkali kita merasa bahwa 24 jam dalam sehari tidaklah cukup untuk menyelesaikan segala tanggung jawab dan beban yang harus ditanggung.

Saat ini aku duduk dan merenung tentang bagaimana aku bisa berhenti sejenak, duduk, diam dan mendengarkan Tuhan. Aku telah menjalani rangkaian aktifitas dan kegiatan yang harus/perlu aku lakukan secara beruntun. Tanggung jawab dan beban yang harus aku tanggung sepertinya membuat aku lelah. Mungkin itulah Tuhan membuat sebuah kondisi yang disebut lelah. Karena pada saat lelah-lah kita menyadari bahwa kemampuan yang kita miliki terbatas. Ada banyak orang yang akan menyesali kenapa mereka tidak menjaga tubuh dan aktifitas mereka dengan baik. Tapi ada juga orang yang mengucap syukur atas kelelahan itu.

Aku dapat mengerti kenapa orang menyesal karena kelelahan, tetapi aku juga mengerti kenapa orang mengucap syukur pada saat mereka lelah. Mereka melihat keatas dan sadar bahwa mereka sudah melupakan Tuhan. Mereka tidak sadar bahwa mereka membawa beban terlalu berat dan mereka terlalu pelit untuk membagikan beban itu kepada Tuhan.

Saat ini aku lelah, tetapi aku mengucap syukur karena aku sadar bahwa aku lupa aku punya Tuhan. Aku terlalu pelit untuk membagikan beban itu kepada Dia. Dan saat ini aku berhenti, duduk, diam dan mendengarkan Tuhan.

Tuhan sepertinya tidak berbicara dan aku tidak mendengarkan suara-Nya. Mungkin Tuhan tidak ingin berbicara, supaya aku bisa menikmati istirahatku di akhir hari yang panjang ini.